-->

First Impression: Drama Start-up (2020)

 


First impression drama ini ternyata cukup bagus bagiku, aku dibuat nangis sesegukan di episode 1 dan dibuat penasaran endingnya akan seperti apa, aku pribadi sebenarnya agak skeptis dengan pemilihan cast drama ini dan agak ragu buat nonton.

Pengenalan karakter dan penokohan di episode pertama cukup baik, dan juga penggambaran bagaimana sifat orang ketika dewasa bergantung bagaimana masa lalunya.

Seo Dal-mi (Bae Suzy) digambarkan sebagai seseorang yang selalu, memiliki kepercayaan tinggi dan penuh perjuangan. Karena aku baru menonton hingga episode 2, karakter Seo Dal-mi kecil lebih membekas daripada ketika dewasa. Kakaknya, Won In-jae (Kang Ha-na) yang berubah menjadi sosok ambisius dan egois semenjak ikut ibunya dan besar di keluarga kaya raya.



Kisah cinta yang dihadirkan di drama ini bagiku agak klise, aku siap-siap sakit gara-gara second lead-male syndrom, aku suka penokohan Han Ji-pyeong (Kim Seon-ho) yang sarkas dan ambisius tapi baik. Demi menuruti permintaan nenek Dal-mi, yang sudah sangat baik hati membantunya, berkirim surat dengan Dal Mi dengan nama samaran Nam Do San untuk menghibur. Di sini, aku juga suka banget sama nenek Dal-mi, baiknya ngga ketulungan. Untuk Nam Do-san (Nam Joo-hyuk) sendiri aku belum bisa banyak berkomentar, karena aku gagal fokus sama team-matenya yang mencairkan suasana drama ini.

Menurutku drama Start-up memberi ilmu lebih bagi penonton. Banyak diksi Start-up yang dijelaskan pada drama ini. Biasanya aku menemukan hal semacam ini di drama dokter, hokum dan saeguk. Aku berharap kisah cintanya ngga ditonjolkan secara berlebihan, karena kisah slice of life dan start-up lifenya menjadi daya Tarik yang cukup kuat untuk drama ini


Ada poin menarik bagi aku pribadi. Saat ayah Dal-Mi presentasi didepan investor, ia ditanya kapan akan mengambilkan keuntungan karena situs yang ia bangun masih gratis. Karena bagaimana pun sebuah perusahaan ingin segera mendapat keuntungan, ayah Dal-mi mengibaratkan bisnis di layanan teknologi atau start-up ibarat terapung di samudera luas, saat haus kita bisa memilih meminum air laut tapi akan dehidrasi mati kehausan atau kelaparan, tetapi bisa juga memilih bertahan dan selamat hingga ke tepian pantai. Kadang para pebisnis bidang teknologi terlalu buru-buru mendapatkan revenue dan tuntutan investor namun mengorbankan kenyamanan pengguna, bukannya untung semakin hari penggunanya semakin berkurang dan pergi. Ia ingin focus dengan nilai perusahaan, sesuai teori start up saat ini.

Bisnis start up memiliki hitungan yang berbeda dengan bisnis biasal, jika dalam praktik bisnis tradisional keuntungan adalah margin atau selisih dari harga jual dikurangi harga modal suatu produk, berbeda dengan bisnis start up dimana uang dari investor akan "dibakar" untuk menaikan jumlah pengguna layanan, jangkauan layanan yang disebut cost acquisition, modal memang akan habis dan belum tentu sudah mendapatkan keuntungan, tetapi dengan bertambahnya pengguna layanan, customer dan jangkauan nilai perusahaan akan naik.

Overall, aku akan mengikuti drama ini. Semoga ngga ada kemunduran kualitas cerita, agak ngga drop di tengah jalan. Kamu bisa menonton drama ini di Netflix setiap Sabtu & Minggu.

 


No comments:

Post a Comment