-->
,

kontoversi joseon exorcist

Joseon Exorcist merupakan drama baru SBS yang tayang pada hari Senin-Selasa. Drama ini dibintangi sederet aktor yang sudah tidak diragukan kualitasnya, Kam Woo-sung, Jang Dong-yoon dan Park Sung-hoon, disutradarai oleh Shin Kyung-soo (3 Days. Nokdu Flower, Tree With Deep Roots) dan ditulis oleh Park Kye-ok (Mr. Queen, Doctor Prisoner). Tayang perdana dengan rating memuaskan, namun harus dipaksa berhenti karena kecerobohan tim produksi.

 

Well, drama ini termasuk wishlistku bareng Navillera. Niatnya aku akan menonton minggu depan, karena aku masih mengutamakan Mouse & Vincenzo. Trio aktor menjadi alasan kenapa drama ini wajib untuk ditonton, karena akting mereka no kaleng-kaleng. Aku cukup kaget ketika Joseon Exorcist penuh dengan kontroversi. Setelah aku tonton, Joseon Exorcist memang layak untuk dihentikan. Too many things bother my eyes. Aku mencoba untuk merangkumnya di sini :

 

kontoversi joseon exorcist

kontoversi joseon exorcist

Fashion Stylist Joseon Exorcist yang Bukan Joseon Banget!

 

Sejak awal pembuka drama, mataku sudah gatel melihat jaket besi si Raja dan pasukan yang ala Eropa. Aku ngga pernah menemui ini di drama Saeguk sebelumnya. Di tambah baju para meteri yang terlihat bukan Joseon banget! Tutup kepala Menteri dan Pegawai Kerajaan yang justru lebih mirip dengan tutup kepala orang-orang di drama China. Jika kamu teliti dengan baju para pemain, kamu akan sadar banyak yang nyeleweng. Misal, pola baju Pangeran Mahkota, style baju dan rambut si Shaman (dia kayaknya paling banyak banjir kritik), dan Eo-ri.

 

kontoversi joseon exorcist

Makanan China di Joseon Exorcist dan Pendeta

 

Ini menarik, karena banyak yang mengira bahwa alasan Joseon Exorcist dikritik hanya karena alasan ini. Ketika aku nonton, memang parah banget sih. Tempat minum juga memakai gaya khas China, bukan teko kecil ala Joseon. Pada adegan makan-makan ini, terlihat banget si Pangeran Chungnyeong sangat menghormati para pastor dengan menuangkan minum kepada mereka dan seolah-olah terlihat lemah di mata mereka. Keturuan Raja tak seharusnya seperti itu. Pun setahuku, justru Joseon cukup anti dengan budaya barat. Katolik baru diterima oleh Joseon di abad ke-18, bukan 14 sesuai setting waktu drama ini.

 

kontoversi joseon exorcist

Penggambaran Sejong atau Pangeran Chungnyeong yang Kelewatan

 

King Sejong adalah Raja yang paling dihormati oleh bangsa Korea. Namun, penggambaran karakternya kurang kuat di Joseon Exorcist. Ia juga kurang bangga dengan garis keturunan dan legitimasinya sebagai keturunan Raja. Padahal, jika sesuai fakta sejarahnya, Sejong sangat bangga dengan leluhurnya bahkan ia menciptakan lagu yang sekarang menjadi peninggalan sejarah.

 

Penggambaran King Taejong

 

King Taejong adalah raja ketiga Dinasti Joseon sekaligus pendiri dinasti ini. Kamu bisa melihat bagaimana sifatnya di My Country: The New Age atau Six Flying Dragon. Yang jelas King Taejong versi Joseon Exorcist lumayan beda penggambaran karakternya. Taejong memang sedikit tepramental, namun hatinya lemah lembut dan mudah peka dengan lingkungan. Ia dikenal sebagai Raja yang selalu melindungi rakyatnya dari serangnya orang luar, naming di drama ini ia justru memandang rakyatnya adalah musuhnya. Di sejarah aslinya, Taejong sangat kehilangan dan mogok makan berhari-hari ketika anak laki-laki bungsunya meninggal karena sakit, namun di Joseon Exorcist ia justru mengurung anaknya di ruangan dingin dan berencana membunuhnya.

 

Empat alasan itu yang membuatku terganggu ketika menonton Joseon Exorcist. Adegan Pangeran Mahkota & Eori juga gajelas, pengen tak skip aja, haha. Aku sempat baca-baca alasan orang Korea kenapa sangat marah dengan drama ini. Aku mencoba merangkum beberapa insight alasan mereka memboikot Joseon Exorcist dan aku cukup tercerahkan.

 

  • Rombongan Sadangpae (Dongjun dkk) yang berbicara kepada kelas atas tanpa sopan santun dan honorific.
  • Pangeran yang diperbolehkan terbuka mengenai hubungan terlarangnya.
  • Drama ini menggunakan dialek Nong-Ak-Mu, meskipun dialek ini memiliki irisan sejarah dengan Korea, namun Nong-Ak-Mu diakui sebagai warisan budaya China.
  • Uiju merupakan wilayah Joseon saat itu, namun SBS mengatakan bahwa wilayah ini adalah perbatasan milik China. Saat ini Uiju menjadi milik Korea Utara. Joseon tidak memiliki batas jelas di daratan dengan China, mereka dipisahkan oleh laut. Tapi, pada drama ini digambarkan mereka memiliki perbatasan daratan.
  • Scoring drama menggunakan instrument China. Jujur, aku ngga terlalu sadar sih haha, setelah nonton kedua kali untuk mengumpulkan screenshoot, baru sadar.Pangeran Mahkota Yangmyeong yang menggunakan pedang China.
  • Shaman belum ada apada Joseon abad ke-14, pun penggambaran Shaman di Joseon Exorcist jauh dari realita.
  • Interior yang berbeda dari istana Joseon yang seharusnya.  Warna merah yang identic dengan China sangat mendominasi.
  • Penulis yang dikontrak oleh perusahaan China.





Sedih banget SBS memutuskan drama ini dihentikan dan mendapat gugatan dimana-mana. Masuk petisi presiden, dituntut Jeonju Lee (Lee keturunan kerajaan), dan diputus kontrak iklan sebanyak itu. Di luar semua kontrovesi di atas, Joseon Exorcist memang seru buat diikuti, sampe detik ini banyak penonton luar Korea yang menuntut agar drama ini tetap tayang. Namun, sebagai penikmat luar kita harus menghargai, ini sejarah bukan main-main. Ibarat kalau sinetron Indonesia menggunakan budaya Malaysia, apakah kita baik-baik saja? Engga kan?

 

Sejujurnya aku juga merindukan drama Saeguk yang benar-benar Saeguk. Mr. Queen kemarin memang bagus, namun belum aku ketegorikan The Real Saeguk karena cukup banyak fiksinya. Ada drama Saeguk baru yang masuk radarku, yaitu Bossam, baru akan tayang Mei 2021. Ada drama lain yang dibintangi Kim Yoo-jung & Ahn Hyo-seop, tapi masih belum tertarik mengikutinya. Tahun ini Saeguk memang merajalela, karena pemerintah Korea juga menggratiskan untuk sewa tempat agar menarik wisatawan berlibur ke Korea Selatan.

 

Credit: yoojinaee, wikipedia

,

 

Han Hyo-joo Happiness

Aktris Korea Selatan, Han Hyo-joo telah memutuskan untuk kembali bermain drama setelah 5 tahun.


Biro Drama telah mengeluarkan official steatment kapada Daily Sports pada tanggal 24, "Han Hyo-joo telah memutuskan untuk tampil dalam drama "Happines"".


"Happiness" berkisah tentang diskriminasi kelas dan konflik di sebuah apartemen baru di kota besar yang membagi lantainya sesuai kasta masyarakat dan terjadi di tengah kemunculan virus baru dan kehidupan new normal. 


Han Hyo-joo berperan sebagai Yoon Sae-bom, yang tumbuh di keluarga yang tidak harmonis dalam drama tersebut. Dia cepat menilai dan membuat keputusan dan memiliki moto untuk hidup nyaman di dunia yang rumit, namun di luar dugaan, ia juga seorang pendendam. 


"Happiness" akan digarap oleh sutradara dan penulis "Watcher", PD-nim Ahn Gilho (Record of Youth, Watcher, Memories of the Alhambra, Stranger) dan Writer-nim Han Sang-woon (Watcher, The Good Wife, Spy). Studio Dragon menjadi rumah produksinya da dijadwalkan akan tayang akhir tahun ini. Jika melihat rumah produksinya, drama "Happiness" akan tayang di tvN atau OCN.


Jika Han Hyo-joo benar akan mengambil project ini, maka "Happiness" akan menjadi project pertamanya setelah 5 tahun hiatus pada layar kaca. Banyak yang menunggu gebrakan baru Han Hyo-joo, karena karakter Yoon Sae-bom tak seperti karakter yang biasa Han Hyo-joo ambil sebelumnya. 


NB: Padahal aku nungguin Han Hyo-joo & Jo In-sung di Moving. Lha kok yang terlihat hilalnya malah proyek yang lain ahaha. 

,

 


Sejak pertama kali dirilis di Sundance Film Festival, para penikmat film Amerika tidak dapat berhenti membicarakan tentang Minari yang disutradarai Lee Isaac Chung. Film Minari didistribusikan oleh A24, memenangkan Audience Award dan Grand Jury Prize di Sundance Film Festival 2020, dan para pemain mendapat pujian luar biasa dari penonton dan kritikus. Dari sini, Minari menjadi salah satu film paling menonjol di tahun 2020.

Kisah Minari menceritakan tentang sebuah keluarga Korea yang harus beradaptasi dengan kondisi kehidupan baru mereka setelah pindah ke Arkansas.  Setiap anggota keluarga memiliki karakter yang berbeda, menciptakan adegan dramatis di sepanjang film. Kepala keluarga, Jacob yang diperankan oleh Steven Yeun memiliki keinginan kuat mewujudkan 'American Dream'nya dengan segala cara.  Sang ibu, Monica yang diperankan oleh Yeri Han tidak memiliki ambisi yang sama dengan suaminya, ingin menjalani kehidupan yang sederhana dan normal.  Anne, si sulung adalah anak yang bisa diandalkan dan dapat hidup mandiri. Terakhir, David, bungsu berusia 7 tahun yang menderita sakit jantung sedang sedang kebingungan mencari jati diri.


Keluarga kecil ini masuk dalam kategori sederhana namun terkadang kekurangan. Jacob dan Monica bekerja di peternakan ayam sebagai pemfilter kelamin ayam. Monica kesulitan membagi waktu, pun Jacob juga memiliki pekerjaan lain. Jacob baru saja membeli tanah dan menanaminya dengan sayur Korea untuk dijual nantinya. Monica akhirnya mengajak ibunya untuk tinggal bersama mereka. Kemudian, ibu Monica datang untuk bergabung dengan keluarga tersebut, membawa budaya Korea miliknya sendiri yang sangat bertabrakan dengan Jacob dan putra Monica, David. David belum pernah ke Korea dan bingung dengan tingkah laku Neneknya, Soon-ja.  Fakta bahwa baik David maupun Soonja lahir dan mengalami dua budaya dari dua negara berbeda adalah kekuatan pendorong utama hubungan mereka.

Kembali ke Jacob, dia ingin memiliki ladang di mana dia bisa menanam sayuran Korea dan memanfaatkan pasar itu di Amerika. Dia bahkan mendapat bantuan dari karakter Will Patton, Paul, yang memberikan nasihat kepada Jacob dan bahkan menjadi tamu pertama yang ditampung oleh keluarga Yi. Awalnya tampak baik-baik saja bagi Jacob, namun sedikit demi sedikit konflik dan tantangan baru menghadang Jacob dan keluarganya.


Pertama kali keluarga Yi pergi ke gereja adalah ketika terlihat jelas betapa berbedanya mereka dari semua keluarga lainnya. Pendeta meminta semua orang yang baru untuk berdiri dan hanya keluarga Yi yang berdiri.  Selama adegan ini, David bertemu dengan seorang anak laki-laki Amerika yang sebaya dengannya, Johnnie.  Johnnie terpesona kepada David.  Mereka membentuk semacam persahabatan, hingga suatu saat David berkesempatan menginap di rumah Johnnie. Dari kejadian itu, David menyadari bahwa ia dan keluarga Johnnie berbeda.  Ayah Johnnie sering kali membiarkan anaknya hidup sendiri, meminta Johnnie untuk tidak memberi tahu ibunya tentang hal ini. Ayah sahabatnya memberitahunya tentang pemilik rumah sebelumnya dari keluarga Yi dan bagaimana dia bunuh diri karena tanah tidak memberikan keberhasilan.

Sementara semuanya berjalan baik untuk Jacob, namun masalah ladang dan hasil perkebunannya membuat ia semakin terlihat kalut. Monica segera menyadarinya dan melihat langsung bagaimana gagasan "American Dream" ini telah merusak prioritas Jacob, menciptakan obsesi baru yang membuatnya lupa terhadap keluarganya. Monica dan Jacob sepakat untuk berpisah, karena Monica sudah tidak tahan hidup di atas mimpi Jacob. Monica lebih menginginkan hidup normal dan bahagia.

Bagaimana endingnya? Silakan nonton sendiri hahaha.

Review Minari


Dari segi pembuatan film, Minari unggul di hampir setiap aspek. Akting Steven Yeun benar-benar luar biasa. Seluruh pemain melakukan pekerjaan yang hebat dalam menyampaikan dialog dan emosi. Colorist yang divisualkan cukup sederhana namun cemerlang, tiap palet warna terlihat hangat dan memberi kesan dalam. Ditambah dengan skoring yang bagus, menciptakan suasana yang indah dan penuh emosi. Ada satu adegan yang membuatku terkesima, ketika Jacob dan Monica bertengkar hebat di awal film. Emosi dan chemistry mereka benar-benar bagus!

Minari sendiri adalah kisah nyata dari si sutradaranya, Lee Isaac Chung. Jika digambarkan pada Minari, David adalah penggambaran dari sosoknya. Sejak Issac Chung memutuskan akan masuk ke dunia perfilman, ia berjanji akan membuat film tentang kehidupannya di masa kecil. Fakta lainnya, topi merah yang selalu dikenakan Steven Yeun di film ini adalah pemberian ibunya ketika ia beranjak usia 17 tahun.


Secara keseluruhan, Minari adalah film luar biasa. Minari bukan hanya film hebat lainnya yang menggambarkan budaya Korea seperti "Parasite" - ini adalah cerita tentang keluarga imigran yang berkorban untuk mencapai impian Amerika. Lee Isaac Chung mendekonstruksi impian, ambisi, dan keluarga Amerika dengan cara yang membumi dan alami.  Minari dikabarkan masuk nominasi Golden Globe kategiri Foreign Film, keputusan juri Golden Globe ini sempat mendapat kritik tajam dari berbagai pegiat film Amerika. Karena film ini asli produksi Amerika, dari segi jajaran pemain pun hanya 2 orang yang memiliki kewarganegaraan Korean Selatan, sisanya adalah warga asli Amerika. Coba baca di sini.

Kabar lainnya, film ini akan rilis global pada bulan Februari depan. Mari kita kita animo masyarakat seperti apa.

 

Ps. Aku kena hangover Steven Yeun lagi ahaha. Tampannya sangat manusiawi xD

,

  

The World Between Us (我們與惡的距離The Distance Between Us and the Evil) adalah drama Taiwan yang dItulis oleh Lu Shih-yuan serta disutradarai oleh Lin Chun-yang. Drama ini merupakan hasil kolaborasi di channel HBO Asia, Pubic Television Service, CATCHPLAY yang tayang pada 24 Maret-21 April 2019. The World Between Us telah banyak meraih banyak penghargaan, seperti Best Televison Series dari Golden Bell Awards 2019, Best Chinese TV Drama dari The 6th Douban Film Annual Awards, Best Original Screenplay dari Asian Academy Creative Awards 2019, serta masuk dalam nominasi Best Drama dari Seoul International Drama Awards 2019. Drama in diperankan oleh berbagai aktor dan aktris ternama di Taiwan seperti  Alyssa Chia, Chris Wu, Chen Yu, James Wen, Pets Tseng, Tracy Chou, J.C. Lin, dan sebagainya.


The World Between Us menceritakan dampak yang terjadi setelah tragedi penembakan di bioskop yang dilakukan oleh Lu Hsiao Ming (WangKo Yuan) tiga tahun silam. Saudara pelaku, Li Da Zhi (Chen Yu) seorang wanita yang bekerja di sebuah stasiun berita SBC. Disitulah ia bertemu dengan atasannya, Sung Chiao-an (Alyssa Chia) yang merupakan keluarga korban penembakan di bioskop. Sung Chio-an yang belum dapat menerima kenyataan bahwa puteranya sudah tiada, kerap melampisakan emosinya baik di lingkungan kerja maupun lingkungan keluarganya. Drama ini berjumlah 10 episode yang memiliki keterkaitan antar tokoh pekerja stasiun berita, pengacara, pelaku, hingga psikiatri.


Baca juga: Review Film Korea Bori (2020)


Review The World Between Us 




Brillian. Mungkin itu salah satu kata yang dapat menggambarkan drama ini. The World Between Us tidak hanya menceritakan bagaimana stasiun berita TV bekerja namun juga menggambarkan masalah sosial  saat ini, cyberbullying, bahkan mental heath issues yang masih awam untuk diterima oleh masyarakat. Drama ini menjadi salah satu dari drama yang pernah aku tonton dimana tidak ada karakter yang membuat emosi naik pitam. Segala karakter di dalam drama ini mungkin dapat ditemukan di kehidupan sosial saat ini. Jadi jika penonton menginginkan karakter tenar macam drama makjang Korea, drama ini samasekali bukan untuk kamu (hehe).


Hal yang sangat jarang dibicarakan adalah bagaimana kehidupan keluarga pelaku dari setiap tindakan kriminal yang terjadi. Seringkali berita hanya memuat tentang keadaan korban ataupun keluarga korban. Namun, di dalam drama ini penonton dapat diajak untuk membuka mata tentang sudut pandang para pelaku melakukan tindakan kriminal,  bagaimana keluarga pelaku yang terkena dampak sosial dan psikis akibat media yang melanggar kode etik jurnalisme, dan masalah moral  lainnya. Menonton drama ini serasa tertampar secara visual karena terasa benar-benar nyata terjadi di kehidupan saat ini.




Para pameran dalam drama ini juga sangat berperan sangat apik. Setiap karakter mempunyai kekurangan tersendiri, namun  memiliki kesempatan untuk berproses dan menerima kekurangan disetiap episodenya. Karakter yang paling aku sukai adalah pengacara Wang Zhe (Chris Wu) yang sangat mengutamakan hak-hak asasi manusia, , serta karakter Song Qiao Ping (Allison Lin) seorang psikiatri dan juga adik dari Song Qiao An yang dewasa dan dapat diandalkan.


Jika membicarakan kelebihan drama ini memang banyak sekali. Sampai aku bingung untuk menulis kekurangannya. Kurangnya drama ini mungkin terlalu underrated dikalangan pecinta drama internasional, hehe. Padahal banyak sekali nilai yang tesirat dalam drama ini. Meskipun drama ini mungkin terlalu menekankan pihak pelaku kejahatan, tidak berarti perbuatan yang dilakukan itu benar. Namun, disini penonton diajak untuk mengerti mengapa mereka melakukan kejahatan tersebut tanpa buru-buru tunjuk jari mengeksekusi perbuatannya. Mengerti bukan berarti membenarkan, karena setiap pelaku kejahatan juga memiliki hak asasi manusia. Selamat menonton!


,

 


Disclaimer: ini hanya uneg-uneg kepala saya, jangan dibawa serius ya! Kalau kamu punya uneg-uneg lain atau mau menambahkan, silakan tulis dengan bahasa receh dan sopan ahaha.

 

Dari beberapa idol, aktris dan aktor yang terkena kasus bully ini, Park Hye-soo adalah salah satu yang paling 'keras kepala'  dalam menanggapi kasusnya. Jika dibilang paling aman, harusnya ia rela menebus kerugian tim produksi dan pemain lainnya, kemudian diam dan hiatus. Namun, sayangnya agensinya tak bermain cantik. Mereka justru lebih memilih untuk membuat isu baru dan kerjasama media. Dispatch yang hingga turun tangan pun tak mampu turut membantu namanya bersih, karena memang buktinya ngga cukup kuat dan korbannya banyak (10 orang yang berani diwawancari media). Knetz pun juga semakin ragu dengan Dispatch, kenapa dari sekian public figure yang terkena isu bully, Dispatch memilih Park Hye-soo?

 

Ayah Park Hye-soo adalah Park Jeong Mo, CEO Hyejiwon Publishing. Ia pernah mendebutkan putrinya sebagai penulis lewat bukunya berjudul "A 14 year old Jung-Ding Flies to America". Hyejiwon Publishing merupakan perusahaan penerbitan buku yang berfokus pada buku anak-anak dan pendidikan.

 

Kenapa pada akhirnya aku lebih percaya dengan para korban yang speak up? Awalnya, isu bullying oleh Park Hye-soo pernah mencuat pada tahun 2016. Agensi masih berusaha menutupi berita itu dan Park Hye-soo harus hiatus mulai 2018. 2021 korban demi korban muncul kembali dengan kekuatan lebih, pemantiknya jelas dari kasus si kembar pemain voli Lee Da-yeong dan Lee Jae-yeong. Kasus ini cukup besar, karena sampai mendapat peringkat pertama pada laman petisi Blue House (Presiden).

 

Park Hye-soo sempat speak up juga di instagramnya. Ia sama sekali tak membahas satu per satu poin yang para korban suarakan, justru kita dibuat untuk percaya bahwa juga mendapat pembullyan dan fitnah ketika pergi ke Amerika. Agensi terlihat tak bermain cerdas. Pada hari yang sama, banyak OP-OP baru bermunculan untuk menceritakan sifat positif dan betapa baiknya Park Hye-soo, jelas membuat netizen ragu dengan klarifikasi Park Hye-soo dan agensi. Rilis Dispatch juga cukup berdekatan dengan speak up si Park Hye-soo. Bagaimana respond netizen dan isi klarifikasi Park Hye-soo? Coba cek dibawah : 



Kecewa juga bagaimana si agensi saat menanggapi kasus ini, harusnya mereka bisa lebih elegan menanggapinya, mereka malah terlihat seperti kebakaran jenggot. Seenggaknya mereka bisa meniru Keyeast & Pledis dalam menaggapi sebuah kasus dan Park Hye-soo bisa mencontek cara Jisoo dan Mingyu. Para OP korban bullying hanya perlu pengakuan dan kata ‘minta maaf’, engga lebih.

 

Kasus Bullying di Kalangan Anak SMP Korea 2017

Korea Selatan memang termasuk negara dengan tingkat bullying tertinggi di dunia. Kalau kalian searching anak SMP Daegu yang bunuh diri setelah dibully temen-temennya, trus loncat dari lantai 7 itu sedih banget. Dia sempet nangis sendirian di lift.



Ada banyak drama korea yang mengangkat tema kasus bullying di sekolah seperti Class of Lies, Beautiful World, School 2013, dan lainnya. Penggambaran pada drama itu tidak berlebihan, pada kenyataannya memang sekejam itu bullying di Korea Selatan.

Akibat rentetan kasus bullying ini, Naver pun menutup kolom trending pada lamanya. Buat yang penasaran kasus Park Hye-soo apa. Ini ada dua rangkuman teratas, INI & ITU. Klik aja linknya.

 

Lalu, bagaimana nasib Dear M?

 


Andai drama ini bukan sepenuhnya pra-produksi, ada kemungkinan masih bisa tayang dalam waktu dekat dengan perubahan pemeran utama wanita. Kru produksi masih punya kesempatan mencari penggantinya. Sayangnya, Dear M masih belum menjadi rezeki KBS (dan idola kamu). Buat yang menantikan Dear M (aku juga), harap bersabarlah. Ini tuh ngga mudah, banyak sekali skema baru. Aku yakin ini aja Studio Santa (agensi Park Hye-soo), KBS dan tim produksi juga kelimpungan buat ganti rugi. Ini bukan hanya tentang Jaehyun, Bae Hyun-sung, atau keinginanmu untuk segera menikmati Dear M. Ada sponsorship, perizinan, perusahaan, nilai masyarakat Korea, dll yg dipertanggungjawabkan.  

 

Menurut kalian, Dear M akan tetap tayang atau engga? Jika iya, akankah ada yang berubah? Jika tidak, apakah kamu sepakat? Semoga kasus Park Hye-soo segera menemukan titik terang. Kita hanya netizen yang hanya bisa menilai luarnya tanpa tahu yang sebenarnya terjadi.

 

Ps. Sejauh ini aku sangat menghindari baca info bullying dari public figure Korea Selatan dari media online lokal. Karena yang diberitakan terkadang kurang update dan setengah-setengah, terlebih kolom komentarnya yang hmm begitu, kaum good looking emang selalu terdepan. Sampe sekarang yang masih panas Korea Selatan adalah kasus Soojin, karena respond “tidak ingat” yang justru membuat masyarakat kesal.

,

review drama times ocn

Sejak pertama kali diumumkan, Drama Times sudah menarik perhatian karena aku menyukai tokoh utamanya, Lee Joo Young (Weightlifting Fairly Kim Bok Joo, Itaewon Class, Baseball Girl). Drama ini juga dibintangi oleh aktor senior seperti Lee Seo Jin dan Kim Young Chul dan disutradari oleh Yoon Jong-Ho (Flower of Evil, My Holo Love, Drama Stage: Ogre). Drama Times memiliki episode sebanyak 12 episode dan tayang setiap hari Sabtu-Minggu di Channel OCN serta platform streaming VIU.


Times menceritakan kisah misterius tentang kehidupan pada dua masa yang berbeda yaitu tahun 2015 dan 2020. Seo Jung In (Lee Joo Young) adalah seorang reporter perusahaan berita Daily Search serta anak dari Presiden Korea Selatan, Seo Ki Tae (Kim Young Chul). Pada saat pemilihan presiden tahun 2015, Presiden Seo Ki Tae meninggal akibat penembakan yang secara langsungd itujukan kepada dirinya saat kampanye terbuka di Univesitas Korea. Kejadian ini membuat Seo Jung In terpuruk hingga mengganggu kesehatan mentalnya. Tahun 2019, kondisi mental Seo Jung In mulai memburuk hingga berhalusinasi bekerja di perusahaan berita DBS dan mengganggap ayahnya masih hidup. Melalui bantuan Kim Young Joo (Mooh Jeong Hee), Seo Jung In dibawa keseorang psikiater untuk terapi penyembuhan.


Dua tahun berlalu, Seo Jung In yang sudah bisa menerima kematian ayahnya, mulai menjalani kehidupan secara normal. Sampai suatu malam, ia menerima telepon dari Lee Jin Woo (Lee Seo Jin), seorang reporter yang hidup pada tahun 2015. Reporter tersebut awalnya akan berencana mewawancarai Seo Jung In pada tahun 2015. Seperti drama time travel kebanyakan, keduanya saling tidak percaya pada awalnya. Namun, karena kejadian antara tahun 2015 dengan 2020 yang saling berhubungan satu sama lain, keduanya mulai bekerjasama untuk mengubah takdir yang tidak diinginkan seperti kematian Presiden Seo Ki Tae, dan reporter Lee Jin Woo.

review drama times ocn

Sampai tulisan ini dibuat, aku masih menonton sampai episode 2, episode yang lebih menegangkan daripada episode 1 karena episode 1 terasa hanya fokus pada prolog saja hehehe. Sebenarnya genre dari drama Times ini sudah tidak special lagi. Banyak penonton (termasuk aku) menilai drama ini mirip dengan Signal (2016) dan Kairos (2020) dimana kedua tokoh utama berhubungan untuk memecahkan kasus pada lini masa yang berbeda. Namun, drama ini mungkin lebih fokus ke kehidupan politik dan kekuasaan yang belum terungkap kebenarannya. Beruntung hanya 12 episode, jadi kemungkinan akan lebih padat isi dramanya. 


Drama Times ini menarik bagi penonton drama Korea yang suka dengan genre time travel dan kasus-kasus misterius di sepanjang episodenya. Untuk cerita cintanya, mungkin di skip dulu, hehe. Karena setahu aku drama tipe begini tidak mengandung unsure percintaan didalam ceritanya. Akting para pemain utama tak perlu diragukan lagi, mereka selalu tampil dengan apik.


Selamat menonton!


,

 Terkenal sebagai penghasil drama romantis, ternyata film Korea lucu juga punya daya tarik tersendiri. Lima diantaranya jadi yang paling lucu sepanjang masa

Lagi patah hati dan ingin cepat move on? Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah nonton film Korea lucu, agar rasa sedih bisa segera hilang. Mau tahu film lucu apa saja yang berhasil meraih banyak penonton sepanjang masa?

Berikut ini tiga film yang mampu membuat kamu tertawa selama dua jam lebih, tapi tetap punya jalan cerita menarik dan sulit dilupakan.

Hello Ghost


Film ini berhasil menghadirkan suasana komedi pengocok perut. Bercerita tentang seorang pria yang gagal melakukan percobaan bunuh diri, kemudian mulai bisa melihat hantu di sekitarnya.

Hingga akhirnya satu keluarga hantu hidup bersamanya dan membuat hidup sang pria jadi berbeda.

My Little Bride


Tahun 2004 ada sebuah film lucu yang diperankan Moon Geung-young dan Kim Rae-won.

Ceritanya tentang kisah cinta gadis SMA yang dijodohkan dengan mahasiswa, kemudian menikah muda. Banyak adegan lucu mengocok perut, yang sayang untuk dilewatkan.

Mulai dari pertengkaran antara pasangan muda ini, dan kisah cinta SMA si gadis dengan pemain bisbol sekolahnya. Pantas saja, saat rilis tahun 2004 penontonnya mencapai tiga juta lebih.

Extreme Job


Kelucuan dari film ini dihasilkan dari akting empat detektif yang menyamar jadi pedagang di warung ayam. Niat awal ingin melakukan pengintaian gembong narkoba, ternyata warung mereka laris manis. Mulailah bermacam polah lucu tampil dan membuat penonton terhibur.

Runway Cop


Cha Chul Soo mendapat tantangan memecahkan kasus kriminal, asalkan berani melakukan transformasi dari pria gendut tak terurus menjadi model runway.

Adegan lucu banyak tersaji selama proses tersebut, karena dia harus melakukan hal-hal yang tak pernah dilakukannya seumur hidup.

Miss Granny


Berubah kembali menjadi gadis berusia 20 tahun membuat seorang nenek menjalani hidup yang lebih berwarna.

Kesepian yang dirasakan sebelumnya berubah menjadi penuh kelucuan yang membuatnya tak kesepian lagi. Cocok untuk ditonton ketika sedang bersedih, biar sedihmu cepat hilang.

Demikianlah lima film Korea paling lucu yang bisa kamu tonton, biar rasa gundah di hati segera pergi. Bukan saja karena akting alami pemainnya yang bisa membuat gelak tawa, tapi jalan ceritanya yang sangat unik dan menggelitik. Jadi, hari ini kamu mau nonton yang mana?

,

  


Yong-Jiu Grocery Store merupakan drama Taiwan yang diadaptasi dari komik yang berjudul sama karya Ruan Guang Min. Yong-Jiu Grocery Store yang bergenre keluarga ini dirilis pada tanggal 16 Agustus 2019. Drama ini ditulis oleh Chen Jie Ying dan dibintangi oleh DerekChangCristina MokLung Shao HuaLei Hong, dan lain-lain.

Yong-Jiu Grocery Store menceritakan tentang tokoh utama Yang Jun Long (Derek Chang) seorang pekerja perusahaan di Taipei yang akan diangkat jabatan menjadi seorang manajer, mendapat kabar tentang kakeknya yang sakit. Hal ini menyebabkan Jun Long harus memilih untuk kembali ke kampung halamannya mengelola toko kelontong milik kakeknya. Tidak hanya mengelola toko, namun Jun Long juga berkesempatan untuk membangun hubungan kembali dengan orang-orang kampung halamannya.

yong-jiu grocery store

Alasan aku menonton drama ini adalah karena storylinenya yang mirip dengan Cek Toko Sebelah serta masuk nominasi kategori drama terbaik di Golden Bell Awards 2020 September kemarin. Dari nominasi drama terbaik, tiga diantaranya sudah kutonton termasuk Yong-Jiu Grocery Store. Walaupun kalah dari Someday or One Day, Yong-Jiu menang dalam katergori sutradara terbaik. Memang tidak mengherankan, akting para pemeran utama maupun pameran pembantu patut diacungi jempol. Derek Chang sangat cocok dengan karakter Jun Long yang ramah dan senang membantu sesama. Bahkan pameran Jun Long kecil dan remaja juga beramain dengan apik. Adegan yang mengandung bawang saat Jun Long kecil belum mengetahui ayahnya yang sudah meninggal juga patut diapresiasi. Persahabatan antar kakek dari masa remaja juga menjadi point utama dalam drama ini.

Didalam drama ini hanya berfokus pada orang-orang di kampung halaman Jun Long, Yunlin, bagian barat Taiwan. Disini penonton bisa melihat pemandangan sawah pedesaan serta aktivitas para petani yang membuat nostalgia hidup dipedesaan. Berbagai karakter seperti orang blasteran, penyandang disabilitas, hingga TKW asal Indonesia juga diceritakan dalam drama ini.

Menonton drama ini, aku menjadi percaya selalu ada alasan dibalik perkembangan emosi setiap orang. Karakter Zhao Jun yang emotionless ternyata mempunyai masa kecil yang menyedihkan serta Jun Long dewasa belum bisa menerima kepergian orang karena pernah ditinggal pergi oleh orangtuanya ke Taipei saat masih kecil.

Menurutku drama ini sudah bagus sepenuhnya kecuali dibagian kisah percintaan Feng yu dan Can Lianjan yang agak membosankan serta karakter Feng Yu yang masih kekanak-kanakan. Serta alur drama ini yang maju mundur tanpa ada keterangan, membuat penonton harus konsentrasi penuh selama menonton ini. Drama ini juga memuat adegan praktek percobaan bunuh diri dan aborsi sehingga agak kurang nyaman ditonton bagi sebagian orang.

Drama ini mengajak penonton untuk membuka kembali kenangan masa kecil ketika berada di kampung halaman serta mengajarkan kita untuk belajar menerima segala luka dimasa lalu untuk membangun lembaran baru dimasa depan dengan lebih baik. Bagi yang ingin mendapat hiburan sembari healing time saat pandemi ini, Yong-Jiu Grocery Store dapat menjadi pilihan tontonan terbaik.


,

review vincenzo indonesia

Vincenzo adalah drama Korea Selatan yag baru tayang pada 20 Februari 2021. Vincenzo merupakan drama yang dibintangi Song Joong-ki, Jeon Yeo-bin, dan Ok Taec-yeon. Drama Vincenzo tayang pada hari Sabtu-Minggu di stasiun TV Kabel tvN dan bisa dinikamti secara langsung 1 jam kemudian di layanan streaming Netflix.


Vincenzo berkisah tentang Vincenzo Casssano (Song Joong-ki), seorang pengacara mafia terkenal di Italia. Vincenzo diangkat sebagai anak oleh seorang mafia kelas kakap sejak kecil. Setelah ia menyelesaikan misi terakhir peninggalan ayahnya, ia terpaksa menjadi buronan oleh anak kandung ayahnya. Di saat bersamaan, ia kabur ke Korea Selatan untuk menyelesaikan misi kliennya. Vincenzo memiliki klien seorang pengusaha kaya raya Taiwan, ia menanam kekeyaaan emasnya di bawah sebuah plaza yang sedikit terbengkalai di Korea. Suatu ketika pengusahaa itu meninggal, dan yang mengetahui rahasia kekayaannya hanya Vincenzo dan asistennya. Vincenzo bermaksud untuk mengambil alih kepemilikan emas itu.


Vincenzo mendarat di bumi Korea dengan mulus. Namun, sayangnya Plaza yang menjadi tempat menyimpan emas dalam keadaan yang sedikit memperihatinkan. Plaza itu juga dibeli secara paksa oleh Babel Group dengan mengancam si pemilik gedung (asisten pengusaha Taiwan). Vincenzo mencari cara agar ia bisa merebut kembali Plaza.  

review drama vincenzo


Vincenzo dipertemukan dengan berbagai macam penyewa yang memiliki karakter dan ceritanya masing-masing. Untuk mengalahkan Babel Group, ia meminta bantuan Pengacara Hong (Yoo Jae-myung), salah satu penyewa Plaza, untuk memberikan semua informasi tentang Babel Group. Di saat yang bersamaan, datanglah putri Pengacara Hong bernama Cha-yeong (Jeon Yeo-bin), seorang pengacara dari firma hukum kepercayaan Babel Group.


Pengacara Hong dan Cha-yeong memiliki sifat dan idealisme berbeda dalam bekerja sebagai pengacara. Pengacara Hong tak segan membantu yang lemah demi menjunjung tinggi keadilan, namun Cha-yeong lebih memilih menjadi pengacara untuk perusahaan besar demi track record dan kemenangan. Karakter Cha-yeong di sini adalah tipe orang yang berusaha keras untuk mendapatkan kemenangan, namun ia tak ingin terlihat kerja keras (?). Sedangkan Pengacara Hong ingin bekerja secara lurus.


Babel Group adalah perusahaan yang dikepalai oleh orang gila, ia menghalalkan semua cara agar rencananya lancar. Direktur Babel Group aku kira Jang Han-seo (Kwak Dong-yeon), namun di episode 4 terjadi twist ternyata orang gila itu adalah Jang Joon-woo. Yap, dia menyamar sebagai anak magang di firma hukum Wusang sebagai asisten Cha-yeong.


Bagaimana kelanjutan perjalanan Vincenzo di Korea? Bagaimana cara ia menyelesaikan misinya?


Review Drama Vincenzo (2021)

review drama vincenzo indonesia


Aku suka bagaimana cara tvN melanjutkan estafet drama Sabtu-Minggunya kali ini. Dari Mr. Queen ke Vincenzo aku kira akan agak berat, namun dua drama ini memiliki 1 hal yang sama, yaitu komedi. Sejak awal berita produksi, aku sudah meramalkan bahwa drama ini akan sukses. Park Jae-bum sebagai penulis tak pernah gagal dalam membuat drama. Good Doctor, Good Manager, dan The Fiery Priest menjadi bukti bahwa ia memiliki track record yang menjanjikan. Sutradara Kim Hee-won sejak tanda tangan kontrak dengan tvN juga semakin memperlihatkan taringnya.


Untuk akting para pemain, ngga ada yang mendapat catatan. Di sini, aku merasa Song Joong-ki ingin mencoba berbagai macam genre untuk mengasah kualitasnya. Aku sempat membaca Asianwiki, banyak yang ngga terlalu suka akting Jeon Yeo-bin karena terlalu over. Tapi justru aku merasa ini karena karakter dari si penulisnya memang seperti ini. Karena macam-macam karakter Vincenzo ada miripnya dengan The Fiery Priest.


Setiap adegan aksi dan kecerdasan Vincenzo dalam proses menyelesaikan misinya digambarkan dengan cukup baik. Komedi di drama ini terasa masih belum nendang. Ada beberapa part yang membuat “Hah?”. Namun, hal itu ngga mengganggu cerita karena memang bukan genre utamanya.


Untuk keseluruhan, aku berharap banyak dengan drama ini. Aku ingin segera Penthouse tamat hahaha, agar rating Vincenzo bisa segera naik ke belasan dan Beyond Evil naik juga ratingnya hahaha. Bercanda.