-->

Analisa Mengapa Rating Drama True Beauty Turun Drastis?


Rating Drama True Beauty tak pernah menyentuh 4% untuk ukuran nationwide. Apakah ini buruk? Tentu tidak. Beruntungnya, Drama True Beauty tayang di channel TV kabel dimana ia memiliki hitungan tersendiri. Rating 3% di TV Kabel tidaklah sama dibandingkan dengan 3% di TV Publik (KBS,SBS & MBC). Ini fakta, bukan sebuah pembenaran. Namun, sayangnya edukasi ini belum merata pada pecinta drama Korea di Indonesia.

cr: Asianwiki

Rating Drama True Beauty selalu berfluktuasi. Namun, pada episode 8 kemarin rating drama True Beauty anjlok tajam, 1% menjadi 2,9%. Untuk pertama kalinya True Beauty mendapat rating berkepala 2. Kenapa? Aku sempat menganalisa sih, kenapa. But, aku juga akan mengkritisi opini netizen Indonesia yang aku kurang sepakat.

Editing Kasar

Kalau kamu sadar, perpindahan adegan di True Beauty bisa dibilang ‘mak jeder’, setiap peralihan shoot dipotong asal-asalan. Aku sempat berspekulasi bahwa si sutradara belum move on dari cara editing Extraordinary You yang bertema Webtoon dan dunia nyata. Selain itu, aku juga sempat su’udzon bahwa True Beauty seharusnya memiliki durasi 1 jam 30 menit ala Netflix, sesuai dengan isu sebelumnya dimana seharusnya True Beauty tayang di Netflix. Sayangnya, drama ini akhirnya dibeli oleh iQiyi dan memberi dampak harus ada pemotongan adegan. Well, kesalahan ini cukup menggangguku, karena terkadang kita masih terhanyut adegan X, tiba-tiba dipaksa untuk menonton adegan baru.

Adegan Tambahan yang Random

Ini balik lagi kepada penonton. Mungkin untuk karakter dan plot memang lumayan berbeda dengan Webtoon aslinya, namun modifikasi yang dibuat penulis dan sutradara ternyata tidak terlalu berhasil memberi dampak. Menurutku karena salah ambil shoot dan editing effectnya sehingga feelnya lucu-awkward-gimana-gitu. Satu sisi, aku yakin penulis juga berusaha maksimal agar bisa mengembang plot Webtoon yang sebenarnya bagiku ngga kuat.

Sekolah Tidak Masuk Akal

LOL. Sebenernya, buat aku ini fine-fine aja, pernah sedikit mikir tapi yaudah haha. Tapi, ada Netizen Korea beberapa yang mempermasalahkan. Misal, school trip di musim dingin, kantin sempit dan kelas ala anak TK (terlalu berwarna), dan seragam sekolah yang terlalu melenceng.

Last but Most Important

Product Placement China.  Well, ini yang paling dipermasalahkan oleh Netizen Korea. Hahaha, aku pribadi ngeliatnya normal-normal saja, masih parah The King: Eternal Monarch untuk placementnya, tapi The King menggunakan produk Korea Selatan, sedangkan True Beauty menggunakan produk China. Semalam aku baca-baca di Naver, media Korea sampai menyebut True Beauty sebagai “The Chinese Drama” hahaha. Aku rasa ini juga agak berlebihan kalau dipermasalahkan, karena sponsor True Beauty memang dari China, pun hanya 2 produk yang ditambilkan di drama. Korea Selatan memang sangat sensitif dengan China.

Tambahan: Versi Netizen Indonesia

“Orang Korea kan ngga suka drama sekolah atau anak muda, sukanya selingkuh-selingkuhan”, “Yampun, flop banget ya”, dan paling parah masih ada yang mempermasalahkan Lead Femalenya yang menurut mereka kurang cantik. Hadeh.

Komentarku pada kalian, pelajari dulu kebiasaan orang Korea dulu dalam menonton drama. Pelajari produksi dramanya. Tonton semua drama yang akan kamu bandingkan. Belajar dulu sebelum mengkritik.


Terakhir dari aku, rating drama True Beauty akan terus berfluktuasi. Drama ini lebih diminati oleh masyarakat perkotaan, Seoul misalnya. Meskipun ratingnya turun, behind the scene selalu trending di Naver dan Youtube Korea, index Good Data mereka juga selalu TOP 5. Aku sangat suka drama rasa sitkomnya adegan Kakak Joo-kyung & Gurunya yang super kocak haha. Memang drama ini not so good, tapi tetap bisa dinikmati, apalagi tiap Cha Eun-woo muncul, ketampananya sungguh tak nyata!

Bonus: 



No comments:

Post a Comment