Film In Our Prime (이상한 나라의 수학자) merupakan film Korea yang dibintangi oleh Choi Min-sik (Forbidden Dream, I Saw The Devil, Oldboy), Kim Dong-hwi (Stranger 2), Park Byung-eun (Seobok, Eve, Kingdom S2) dan Park Hae-joon (The World of The Married, Beliver, Emergency Declaration). In Our Prime tayang serentak di Korea Selatan pada bulan Maret 2022 dan meraih lebih dari 500.000 penonton. Project ini merupakan debut Kim Dong-hwi di layar lebar sekaligus menjadi pemeran utama, tak tanggung-tangung ia langsung masuk nominasi Best New Actor pada Baeksang Arts Award ke-58 Mei lalu.
Kisah In Our Prime (2022) berkutat pada para siswa baru di Donghun Academy. Sekolah Science ketermuka di Korea Selatan yang siswanya 100% masuk ke perguruan tinggi BIG 3 dan diproyeksikan untuk mengikuti olimpiade tingkat internasional. Sekolah elit ini memiliki berbagai jalur penerimaan siswa, mulai dari beasiswa prestasi dari keluarga tak mampu hingga jalur reguler khusus keluarga kaya tentunya dengan kecerdasan yang di atas rata-rata. Ketika siswa pandai dengan berbagai strata ekonomi ini dikumpulkan maka terjadilah pergulatan mental bagi si miskin yang terasingkan. Han Ji-woo (Kim Dong-hwi) salah satu dari si miskin yang merasakan pengalaman pahit ini.
Han Ji-woo memiliki prestasi mentereng sejak kecil dan merupakan siswa langganan olimpiade. Meskipun ia memiliki background ekonomi yang serba cukup, ia tak kekurangan kasih sayang dari ibunya. Ayahnya meninggal ketika ia masih berusia 6 tahun, kemudian ibu Ji-woo berusaha menggantikan posisi ayahnya untuk mencari nafkah tanpa meninggalkan perannya sebagai ibu. Ji-woo pun berusaha membanggakan dan menaikkan derajat ibunya. Ia berhasil diterima di Donghun Academy dengan jalur beasiswa prestasi, namun ia menyadari bahwa ia tak cukup kuat beradaptasi di sana. Siswa dengan perekonomian lebih tinggi membullynya dan wali kelas menekannya untuk pindah sekolah karena prestasinya merosot (nilai matematika hanya mendapat 9/10).
Ji-woo yang dijebak oleh teman-temannya mendapat hukuman skors asrama selama 1 bulan. Hidup pasca jam sekolahnya tak jelas hingga ia bertemu dengan Ri Hak-sung (Choi Min-sik), seorang pembelot Korea Utara yang menjadi penjaga sekolahnya. Ri Hak-sung merupakan orang berwatak kaku dan ketinggalan jaman. Ji-woo menyadari bahwa Hak-sung bukan orang biasa, tugas matematikanya tiba-tiba terisi penuh dengan jawaban yang benar ketika ia menginap di kantor Hak-sung. Ji-woo berusaha meluluhkan hati Hak-sung agar mau menjadi tutor matematikanya. Karena apabila ia tak mendapat nilai memuaskan pada UAS, maka ia tak akan mendapat kesempatan melanjutkan ke sekolah tersebut. Ia juga tak mampu untuk membayar bootcamp matematika seperti teman-temannya.
Ri Hak-sung yang awalnya susah didekati, akhirnya bersedia membantu Ji-woo. Lambat laun hubungan mereka layaknya ayah dan anak, hingga suatu saat Ji-woo mengetahui rahasia kelam Hak-sung. Sebelumnya Hak-sung merupakan profesor matematika yang cukup terkenal secara internasional bahkan ia calon terkuat untuk mendapat penghargaan nobel. Dunia sedang mencarinya. Ia memiliki anak seumuran Ji-woo yang hidupnya singkat karena tak kuat hidup dengan tekanan sebagai pembelot di Korea Selatan. Niat Hak-sung saat itu hanya ingin masa depan pendidikan anaknya terjamin di Korea Selatan, namun ia buta situasi, ia terlalu mengejar impiannya hingga tak sadar bahwa anaknya sebenarnya sedang dalam kondisi tak baik-baik saja. Ya, anaknya dibully di sekolah hingga memutuskan bunuh diri.
Ji-woo berusaha membahagiakan Hak-sung dan Hak-sung merasakan seperti hidup kembali setelah bersama Ji-woo. Ia mengajarkan tentang arti hidup kepada Ji-woo melalui teori-teori matematika.
Pada ujian akhir sekolah, ujian matematika dibuat model olimpiade phytagoras yang nantinya menjadi ajang penentuan wakil untuk olimpiade phytagoras internasional. Ji-woo berhasil melalui ujian tersebut, namun ia mendapat fitnah oleh wali kelasnya sendiri. Wali kelasnya merupakan guru yang membuat kursus terselubung dengan menjual soal pada orang tua siswa kaya. Ji-woo terancam dikeluarkan. Lalu dimana Hak-sung ketika Ji-woo sedang dalam ancaman?
Review In Our Prime (2022)
"인생이 얼마나 복잡한지 알게 된다면...."Math is simple.Can't you believe that math is simple?When you realize how complicated life can be...
Music scoringnya memanjakan telinga banget! Salah satu OSTnya juga dibuat dari teori matematika. Kecintaan Ri Hak-sung dengan Johann Sebastian Bach membuat film ini terasa lebih indah karena sebagian scoringnya diambil dari karya Bach. Untuk visualnya, penonton juga dibuat terpukau dengan DOP-nya, komposisi warna dan objek bikin betah.
Untuk akting para pemain dan jalan cerita ngga perlu ditanyakan lagi. Film ini sepertinya salah waktu tayang karena Maret tuh lagi besar-besarnya pembatasan di Korea Selatan. In Our Prime sudah tayang di Netflix Korea dan langsung menempati trend No.1 dan hingga saat ini, selama 5 minggu, ia betah di TOP 10 Netflix Korea.
Baca juga: Review Drama Adamas (2022)
Aku cukup terpukau dengan Kim Dong-hwi karena ini debut aktingnya di usia 26 tahun, ia berhasil menjadi siswa kelas 10 yang sedang bimbang sekaligus semangat dengan kehidupannya. Visualnya mirip Bae Hyun-sung & Yoon Chan-young, sedangkan suara dan intonasinya mirip Kim Sung-cheol. Aku sampe mikir, "Lu kemana aja selama ini!?". Setelah aku kepo ternyata dia lebih fokus menyelesaikan kuliahnya dibanding karir akting. Ia sempat membintangi beberapa film, namun hanya sebagai cameo sepersekian detik dan sebuah film festival queer yang merupakan proyek kampus.
Film In Our Prime (2022) cocok untuk kamu yang ingin mencari prespektif lain dari sebuah rangkaian angka. Aku berharap setelah ini karir akting Kim Dong-hwi semakin bersinar.